Rabu, 26 November 2008

Ketika Mencintai Adalah sebuah Pilihan

Kemarin, aku baru aja mendengar curhat teman yang sedang patah hati. Kayanya hati temenku nggak cuma patah deh,tapi hancur berkeping-keping, karena nangisnya itu nggak berhenti-berhenti hampir 3 jam..Aku juga pernah patah hati tapi nggak sampai segitunya, mungkin hatiku nggak patah-patah banget kali ya..Temanku diputusin sama pacarnya karena ternyata pacarnya mencintai orang lain, nggak selingkuh sih tapi hanya sebuah pengakuan bahwa dia nggak bisa menjalani hubungan lagi dengan temanku dan tiba-tiba jatuh cinta dengan wanita lain.Well, ada yang salahkah dengan kejujuran laki-laki ini?Kalo menurutku sih dia laki-laki sejati, berani jujur dengan dirinya meski ada yang tersakiti pada akhirnya. Paling nggak apa yang dia lakukan lebih baik daripada sebuah pengkhianatan.Bukan bermaksud membela dia dan tak memihak temanku tapi aku hanya ingin menempatkan masalah ditempat yang tepat. Laki-laki ini nggak berkhianat, dia hanya ingin jujur terhadap perasaannya sendiri. Apakah kita harus selalu membohongi diri hanya untuk memberi kebahagiaan semu buat orang yang mencintai kita?Apakah kita bisa bahagia dengan cinta yang dipaksakan? Apakah cinta juga harus berbalas dengan suatu kesamaan rasa? Cinta bukan sesuatu yang baku, ia bisa datang dan pergi kemanapun yang ia mau dan ia tak bisa dipaksa ataupun memaksa. Bahwa ada luka karena cinta, bahwa ada sakit karena cinta, tak lebih karena kita sendiri yang membuatnya. Kita lupa bahwa cinta bukanlah nafsu, cinta bukanlah cara, cinta bukanlah aturan, tapi cinta adalah rasa. Dia bisa berubah kapanpun dan menjelma menjadi bentuk apapun. Kita yang sering tenggelam terlalu jauh dalam rasa itu sendiri.
Yang perlu dan penting juga diingat dunia ini judulnya sementara. Semua-semuanya serba sementara, termasuk cinta. Kalo kita berharap bisa memiliki pacar kita seutuhnya dan selamanya, wah..siapin hati kalo sewaktu-waktu dia dipanggil Yang Maha Kuasa dan kalo udah begitu aku yakin, cinta akan terkikis dengan sendirinya dan tergantikan dengan yang lain walaupun memori kenangan lama tak akan pernah terhapus. Kalo kita mengharapkan rasa cinta pacar hanya untuk kita seorang, juga siapin hati untuk kecewa..karena didunia ini nggak cuma ada kita dan dia, diluar sana ada orangtuanya, kakaknya, adiknya, temannya, sahabatnya,mantannya, berjuta wanita yang lebih baik,berjuta pria yang lebih tampan, dan berjuta orang yang sama-sama ingin mencintai dan dicintai. Semua orang pernah patah hati, semua orang pernah kecewa , pernah merana, pernah menangis karena cinta tapi coba pikirkan lagi, untuk apa kita kecewa, merana, dan menangis jika pada akhirnya cinta hanya akan menjadi bagian dari masa lalu?Bukankah lebih baik kita nikmati saja rasa yang hanya terjadi saat ini?
Semua orang ingin dan berhak untuk bahagia tinggal bagaimana kita mencarinya dalam diri kita sendiri.Bahagia tidak datang dari siapa orang yang kita cintai, alasan kita mencintainya, dan bagaimana kita mencintainya tapi dari keberanian kita untuk memutuskan mencintai seseorang tanpa pamrih apa-apa. Coba rasakan ketika kita melihat senyum dibibir orang yang kita cintai, ketika kita melihat tawa yang terurai darinya, atau ketika dia bahagia dengan apa yang dia dapat, meski bukan kita yang membuat semua itu, tapi kita pasti ikut bahagia. Kalaupun kita menangis diatas kebahagiaannya, itu pasti karena kita mencintai untuk bisa memilikinya. Yang bisa memiliki hanya satu, Yang Maha Memiliki juga hanya satu, Dia yang diatas Arsy.Jadi jangan pernah berharap kita juga bisa ikut memilikinya.
Bahagia bukan takdir, tapi ia adalah pilihan. Kita bisa memilih bahagia jika memutuskan mencintai untuk membahagiakannya. Begitu pula rasa sedih, kecewa, sakit hati, merana, marah, semua adalah pilihan. Saat kita kecewa dan sakit hati, kebanyakan dari kita berpikir bahwa kita mencintai orang yang salah.Tapi sebenarnya tidak seperti itu, kita hanya salah dalam memilih dan memutuskan untuk mencintainya. Karena Allah tidak pernah salah menentukan siapa-siapa saja orang yang akan hadir di kehidupan kita.
Hidup hanya sebentar, nggak ada yang abadi dan semua ada batas waktu tersendiri. Cinta hadir bukan untuk dimiliki, tapi ia dititipkan dalam hati untuk bisa diberi agar hidup senantiasa berseri.Dan ketika kita sudah bisa memberi. Dia akan menyediakan saat yang tepat dimana kita menyadari bahwa kita juga dicintai.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

maaf kalau boleh tau,, kakak asli mana? dan sekarang masih suka nulis blog kah? pengen dong liat karya karyanya kakak