Waktu menunjukkan pukul satu lebih dua puluh menit dini hari. Harusnya aku udah tidur di jam segitu. Tapi karena aku sedang merindukan seseorang, maka jadilah aku mengaktifkan ebuddy, software messenger untuk HP, dan berselancar ria di dunia chatting. Tiba-tiba ada teks masuk dari seseorang. Iya' namanya.
Nama lengkapnya Eimiria Tamsyarina, cukup panggil aja dengan Iya'. Menurutku, dia orang yang setipe denganku untuk beberapa hal tertentu, salah satunya soal mengejar mimpi dan cita-cita. Kami sama-sama punya mimpi besar dan ambisi yang kuat. Bedanya, dia jauh lebih keras dan niatnya kenceng banget. Gak heran, akhirnya dia menjadi lulusan terbaik The London School of Public Relations-Jakarta tahun 2008 dengan predikat summa cum laude. Wow.. keren sekali.
Perasaan bangga jelas aja muncul karena walaupun kami tak sedekat lem dan prangko, Iya' ini salah satu teman yang sering sharing denganku, dan aku tahu hasil itu adalah buah dari kerja kerasnya selama ini hidup di kota besar seperti Jakarta. Yaa..maklumlah dia ini asli daerah yang merantau ke ibukota. Anaknya sangat aktif dan gak bisa diem. Selalu haus pengetahuan dan tomboi abis. Yang menonjol dari ciri fisiknya adalah kulitnya yang putih banget bagai lobak dan rambutnya yang kriting kaya mi goreng. Gak pernah sedih, selalu ceria,selalu optimis dan bersemangat. Makanya aku kaget membaca teksnya malam itu.
Awalnya dia menggempurku dengan emoticon 'crying'. Ku tanya, 'Iya knapa?', dia hanya menjawab singkat, 'firda, iya sedihhh'.'Loh?Iya bisa juga sedih??!' candaku. 'beneran fir..lagi sedih..'. Ok, melihat reply darinya, aku mulai menata settingan diri dan mengaktifkan 'serius' mode di otakku. Aku tanya lagi,'sedih kenapa?mau cerita?'. Setelah menunggu beberapa saat Iya membalasnya.'Iya juga gak tau fir sedih kenapa. Iya cuma pengen nangis tanpa tau apa sebab yang pastinya'. Waduh..piye toh anak ini, sedih kok gak ada sebabnya. Hmm..tapi aku juga pernah sih mengalaminya, saat aku gundah menjadi pengangguran.Ahaa..pengangguran. Mungkin ini juga yang sedang dialami Iya berkaitan dengan perasaannya kala itu.
'Iya sedih tanpa sebab??gara-gara kerjaan-kah?' tanyaku spontan. 'Hmm..iya fir salah satunya itu. Iya bingung..harus gimana?Masa harus terus nganggur?'. Ups..tebakanku jitu juga. Perasaan yang wajar menurutku apalagi Iya' merupakan lulusan terbaik. Dengan segala kemampuanku, aku berusaha menyemangatinya. 'Iya..tenang aja..lulusan terbaik pasti bisa dapet kerja.Gw aja yang IPK-nya ngepas hampir dibawah standar bisa dapet kerja.Allah tuh cuma lagi ngatur schdule yang pas aja buat lo..nanti kalo dah fixed, baru deh Dia akan umumkan' begitu kata-kata bijakku. 'Kaya gini ya nasib fresh graduate?' katanya pesimis. Sembari bercanda aku berseloroh, 'Hehehehe..mungkin Iya sedang terkena sindrom fresh graduate blues..ga papa, gue juga pernah ngalamin, tapi santai aja, badai pasti berlalu kok, ini kan hanya bagian dari proses hidup'.Melihat jawabanku yang lagi-lagi bijak, Iya langsung mengirimiku emoticon tepuk tangan. 'Wahh..miss secara..bijaksana banget sih'. 'Miss secara' merupakan panggilan favoritnya yang ditujukan untukku, entahlah tapi Iya' seneng banget manggil aku dengan sebutan itu.
Hehehe..jadi ketawa sendiri membaca kata-kata Iya. Bijaksana. Kadang-kadang aja sih munculnya kalo otakku ini lagi pas settingannya. 'Trus waktu lo kaya gue, lo ngapain?'Iya kembali bertanya. ' Tetep berusaha tersenyum walau pahit rasanya. Yang penting berdoa sebanyak-banyaknya dan tetap berusaha!!Chayo!!!' jawabku.'Pengen deh bisa kaya firda..'.'Iya juga bisa..pasti bisa!Kerjaan itu cuma soal rejeki aja, kan lo tau rejeki dah ada yang atur, tinggal kita usaha terus' 'iya juga ya.Hmm..thanks banget ya fir..Iya jadi dapet suntikan semangat baru' begitu katanya menutup chat kami.
Aku menghela nafas panjang, lagi dan lagi aku mendapati cerita ini.Yups, curhatan Iya' tentang keluhannya adalah yang kesekian kali terdengar di telingaku. Ada banyak teman-temanku yang merasakan pahitnya menjadi pengangguran terdidik. Dan, masing-masing di kondisi yang sama, baru lulus kuliah alias fresh graduate. Aku pernah merasakan hal serupa bahkan deritaku lebih lengkap saat pekerjaan yang sudah ada didepan mata tiba-tiba lenyap. Gak karuan kondisi hati waktu itu.Tapi..yaa..mau gimana lagi..life must go on, dan aku gak boleh terus-terusan meratapi nasib, apa kata dunia kalo tiba-tiba senyum manisku lenyap digantikan airmata kesedihan??hehehe..
Jumlah pengangguran di negara ini katanya bakal meningkat tajam seiring krisis ekonomi global yang melanda dunia. Bayangan masa depan yang suram tentu akan bahkan sudah menghantui mereka yang sampai detik ini belum mendapatkan pekerjaan. Termasuk mereka, sahabat-sahabatku. Kalo kata aku, mereka bukannya gak punya kualitas dan kelayakan bekerja, tapi murni karena emang belum rejekinya. Salah gak sih pendapatku itu ditengah kondisi negara yang udah carut marut kaya gini?Mau dibilang lapangan kerjanya yang sempit??Menurutku nggak tuh..karena nyatanya apapun yang kita kerjakan berpeluang menghasilkan uangkaya jagain toilet misalnya, tinggal duduk aja liatin orang keluar masuk,bisa dapet duit. Mau dibilang SDM-nya sendiri yang belagu, maunya macem-macem, maunya dapet kerja yang sesuai? Menurutku juga sah-sah aja, wajar donk kalo kita punya mimpi, cita-cita, dan ambisi sekalipun judulnya fresh graduate. Gini nih emang gak enaknya jadi fresh from the oven..eh..fresh graduate maksudnya, sering diremehin mereka-mereka yang katanya 'berpengalaman'. Padahal mereka yang 'berpengalaman' pun belum tentu punya kualitas yang lebih bagus.
Balik lagi ke kisah sahabat-sahabatku, aku jadi berkaca pada diri sendiri yang sering banget mengeluhkan pekerjaanku saat ini. Hmm..ternyata aku bodoh yaa.. udah dikasih banyak nikmat yang gak semua orang miliki, eh..malah kufur. janji deh, aku bakal terus memperbaiki diri. Paling nggak, curhatan mereka udah menyentil hati kecilku untuk berhenti mengeluh. Inget kata Papaku, ' biarpun tempat kerjamu itu kecil, dan gajimu juga gak seberapa, yang penting kamu harus bersyukur bahwa kamu, dengan terbatasnya gajimu, masih bisa berbagi dengan banyak orang. Liat teman-temanmu yang masih menganggur, liat orang-orang di jalanan sana, kamu lebih baik dari mereka'. Iya ya, Papa bener juga.
Gak peduli aku ini cuma fresh graduate yang kerja di perusahaan kecil dan gaji yang gak besar, yang penting saat ini aku bisa jadi berguna buat banyak orang. Aku yakin bahwa aku bisa mengejar impian besarku menjadi seorang produser dari sebuah program TV yang dicintai masyarakat asal jangan cengeng dan pantang menyerah. Tapi yang paling paling penting dari semuanya : terus berdoa dengan ikhlas. Hmm..nih aku punya kata-kata bagus buat Iya' dan juga yang senasib dengannya, yang aku ambil dari fesbuknya ustad Ahmad Alhabsyi tadi pagi,'Boleh
jadi Allah mengabulkan harapan kita dengan tidak memberi apa yang kita inginkan, karena Dia Maha Tahu bahaya apa yang akan menimpa dibalik keinginan kita'. Buat Iya' sahabatku, kita punya mimpi yang besar..mimpi besar itu gak bisa diraih dengan hati dan jiwa yang kecil, jadi, untuk bisa menggapainya, kita mesti punya hati dan jiwa yang juga besar..jangan nyerah Ya'..liat kawanmu ini, semaksimal mungkin senyum selalu!hehehe..
Nama lengkapnya Eimiria Tamsyarina, cukup panggil aja dengan Iya'. Menurutku, dia orang yang setipe denganku untuk beberapa hal tertentu, salah satunya soal mengejar mimpi dan cita-cita. Kami sama-sama punya mimpi besar dan ambisi yang kuat. Bedanya, dia jauh lebih keras dan niatnya kenceng banget. Gak heran, akhirnya dia menjadi lulusan terbaik The London School of Public Relations-Jakarta tahun 2008 dengan predikat summa cum laude. Wow.. keren sekali.
Perasaan bangga jelas aja muncul karena walaupun kami tak sedekat lem dan prangko, Iya' ini salah satu teman yang sering sharing denganku, dan aku tahu hasil itu adalah buah dari kerja kerasnya selama ini hidup di kota besar seperti Jakarta. Yaa..maklumlah dia ini asli daerah yang merantau ke ibukota. Anaknya sangat aktif dan gak bisa diem. Selalu haus pengetahuan dan tomboi abis. Yang menonjol dari ciri fisiknya adalah kulitnya yang putih banget bagai lobak dan rambutnya yang kriting kaya mi goreng. Gak pernah sedih, selalu ceria,selalu optimis dan bersemangat. Makanya aku kaget membaca teksnya malam itu.
Awalnya dia menggempurku dengan emoticon 'crying'. Ku tanya, 'Iya knapa?', dia hanya menjawab singkat, 'firda, iya sedihhh'.'Loh?Iya bisa juga sedih??!' candaku. 'beneran fir..lagi sedih..'. Ok, melihat reply darinya, aku mulai menata settingan diri dan mengaktifkan 'serius' mode di otakku. Aku tanya lagi,'sedih kenapa?mau cerita?'. Setelah menunggu beberapa saat Iya membalasnya.'Iya juga gak tau fir sedih kenapa. Iya cuma pengen nangis tanpa tau apa sebab yang pastinya'. Waduh..piye toh anak ini, sedih kok gak ada sebabnya. Hmm..tapi aku juga pernah sih mengalaminya, saat aku gundah menjadi pengangguran.Ahaa..pengangguran. Mungkin ini juga yang sedang dialami Iya berkaitan dengan perasaannya kala itu.
'Iya sedih tanpa sebab??gara-gara kerjaan-kah?' tanyaku spontan. 'Hmm..iya fir salah satunya itu. Iya bingung..harus gimana?Masa harus terus nganggur?'. Ups..tebakanku jitu juga. Perasaan yang wajar menurutku apalagi Iya' merupakan lulusan terbaik. Dengan segala kemampuanku, aku berusaha menyemangatinya. 'Iya..tenang aja..lulusan terbaik pasti bisa dapet kerja.Gw aja yang IPK-nya ngepas hampir dibawah standar bisa dapet kerja.Allah tuh cuma lagi ngatur schdule yang pas aja buat lo..nanti kalo dah fixed, baru deh Dia akan umumkan' begitu kata-kata bijakku. 'Kaya gini ya nasib fresh graduate?' katanya pesimis. Sembari bercanda aku berseloroh, 'Hehehehe..mungkin Iya sedang terkena sindrom fresh graduate blues..ga papa, gue juga pernah ngalamin, tapi santai aja, badai pasti berlalu kok, ini kan hanya bagian dari proses hidup'.Melihat jawabanku yang lagi-lagi bijak, Iya langsung mengirimiku emoticon tepuk tangan. 'Wahh..miss secara..bijaksana banget sih'. 'Miss secara' merupakan panggilan favoritnya yang ditujukan untukku, entahlah tapi Iya' seneng banget manggil aku dengan sebutan itu.
Hehehe..jadi ketawa sendiri membaca kata-kata Iya. Bijaksana. Kadang-kadang aja sih munculnya kalo otakku ini lagi pas settingannya. 'Trus waktu lo kaya gue, lo ngapain?'Iya kembali bertanya. ' Tetep berusaha tersenyum walau pahit rasanya. Yang penting berdoa sebanyak-banyaknya dan tetap berusaha!!Chayo!!!' jawabku.'Pengen deh bisa kaya firda..'.'Iya juga bisa..pasti bisa!Kerjaan itu cuma soal rejeki aja, kan lo tau rejeki dah ada yang atur, tinggal kita usaha terus' 'iya juga ya.Hmm..thanks banget ya fir..Iya jadi dapet suntikan semangat baru' begitu katanya menutup chat kami.
Aku menghela nafas panjang, lagi dan lagi aku mendapati cerita ini.Yups, curhatan Iya' tentang keluhannya adalah yang kesekian kali terdengar di telingaku. Ada banyak teman-temanku yang merasakan pahitnya menjadi pengangguran terdidik. Dan, masing-masing di kondisi yang sama, baru lulus kuliah alias fresh graduate. Aku pernah merasakan hal serupa bahkan deritaku lebih lengkap saat pekerjaan yang sudah ada didepan mata tiba-tiba lenyap. Gak karuan kondisi hati waktu itu.Tapi..yaa..mau gimana lagi..life must go on, dan aku gak boleh terus-terusan meratapi nasib, apa kata dunia kalo tiba-tiba senyum manisku lenyap digantikan airmata kesedihan??hehehe..
Jumlah pengangguran di negara ini katanya bakal meningkat tajam seiring krisis ekonomi global yang melanda dunia. Bayangan masa depan yang suram tentu akan bahkan sudah menghantui mereka yang sampai detik ini belum mendapatkan pekerjaan. Termasuk mereka, sahabat-sahabatku. Kalo kata aku, mereka bukannya gak punya kualitas dan kelayakan bekerja, tapi murni karena emang belum rejekinya. Salah gak sih pendapatku itu ditengah kondisi negara yang udah carut marut kaya gini?Mau dibilang lapangan kerjanya yang sempit??Menurutku nggak tuh..karena nyatanya apapun yang kita kerjakan berpeluang menghasilkan uangkaya jagain toilet misalnya, tinggal duduk aja liatin orang keluar masuk,bisa dapet duit. Mau dibilang SDM-nya sendiri yang belagu, maunya macem-macem, maunya dapet kerja yang sesuai? Menurutku juga sah-sah aja, wajar donk kalo kita punya mimpi, cita-cita, dan ambisi sekalipun judulnya fresh graduate. Gini nih emang gak enaknya jadi fresh from the oven..eh..fresh graduate maksudnya, sering diremehin mereka-mereka yang katanya 'berpengalaman'. Padahal mereka yang 'berpengalaman' pun belum tentu punya kualitas yang lebih bagus.
Balik lagi ke kisah sahabat-sahabatku, aku jadi berkaca pada diri sendiri yang sering banget mengeluhkan pekerjaanku saat ini. Hmm..ternyata aku bodoh yaa.. udah dikasih banyak nikmat yang gak semua orang miliki, eh..malah kufur. janji deh, aku bakal terus memperbaiki diri. Paling nggak, curhatan mereka udah menyentil hati kecilku untuk berhenti mengeluh. Inget kata Papaku, ' biarpun tempat kerjamu itu kecil, dan gajimu juga gak seberapa, yang penting kamu harus bersyukur bahwa kamu, dengan terbatasnya gajimu, masih bisa berbagi dengan banyak orang. Liat teman-temanmu yang masih menganggur, liat orang-orang di jalanan sana, kamu lebih baik dari mereka'. Iya ya, Papa bener juga.
Gak peduli aku ini cuma fresh graduate yang kerja di perusahaan kecil dan gaji yang gak besar, yang penting saat ini aku bisa jadi berguna buat banyak orang. Aku yakin bahwa aku bisa mengejar impian besarku menjadi seorang produser dari sebuah program TV yang dicintai masyarakat asal jangan cengeng dan pantang menyerah. Tapi yang paling paling penting dari semuanya : terus berdoa dengan ikhlas. Hmm..nih aku punya kata-kata bagus buat Iya' dan juga yang senasib dengannya, yang aku ambil dari fesbuknya ustad Ahmad Alhabsyi tadi pagi,'Boleh
jadi Allah mengabulkan harapan kita dengan tidak memberi apa yang kita inginkan, karena Dia Maha Tahu bahaya apa yang akan menimpa dibalik keinginan kita'. Buat Iya' sahabatku, kita punya mimpi yang besar..mimpi besar itu gak bisa diraih dengan hati dan jiwa yang kecil, jadi, untuk bisa menggapainya, kita mesti punya hati dan jiwa yang juga besar..jangan nyerah Ya'..liat kawanmu ini, semaksimal mungkin senyum selalu!hehehe..
3 komentar:
wahhhhhhhhhhhhh..........
yuhuuuuuuuuuuuuuuu.......
iya' dibilang pinter...asikkkk!!!!
hahahahahaha....
thanks ya fir. walopun ceritanya disitu iya' masih pengangguran, tapi iya' bersyukur cerita iya' bisa jadi topik pembahasan yg bermanfaat utk org2 yg baca. menggugah koq...insyaAllah...
blog mu keren!!!! cerita yg ttg papa juga keren!!! my favourite! thanks ya miss scara...... ^_^
hehehehe....entah lagi kepikiran aja sama Iya dan teman2 lainnya.. hehehe..cihuy kan ceritanya..sipp dah..thanks ya ya'..sering2 aja curhat ke akyu..hehehehe..
Mbak fir, aku sensitif dengan cerita-cerita kayak gini. 'secara' (bukan lg nyapa) aku juga hampir jd fresh graduate.
Sekarang ini aku malah berencana buat menjadikan tema ini untuk dicari jawabannya melalui skripsi. Kalo mbak dan temen-temen punya banyak cerita semacam itu lagi, bagi-bagi sama aku yaah.. biar bisa mantepin latar belakang, dan urgensi penelitianku.
aku mahasiswa tk. akhir psikologi UNAIR, dan bisa ditemuin di:
violetaescuro.blogspot.com
maulani@email.com
tw: @alilipo
Makasih ya mbaaak, udah boleh ikut cuap2..
Posting Komentar